Sunday, April 14, 2002

india trip 7: monumen cinta

dongengannya dilanjut lagi ya, sori baru sempat nongol dan nulis cerita... kali ini tentang ekskursi ke Agra, tepatnya ke Taj Mahal yang sering disebut-sebut sebagai monumen cinta.

hari sabtu (13/4) kami musti bangun pagi-pagi benar (pkl. 5.30) karena menurut rencana bus akan menjemput kami pkl. 06.30. sarapan pagi pun tak seperti biasa. kali ini dipak dan dibagikan di bus. namun, rupanya orang india juga tak luput dengan jam karet, pkl. 08.00 baru kami berangkat meninggalkan Delhi. kali ini aku ikut di bis yang berbeda dengan sebelumnya, tour leadernya beda, penghuninya semua laki-laki, dan tanpa Tuhina. dia ikut dengan bis yang satunya lagi.

perjalanan nggak semeriah dengan minggu lalu. namun untunglah tour leadernya suka menceritakan joke dan mengundang para peserta untuk berbagi joke. kusebut "dirty joke" karena semuanya seputar yang jorok dan rada porno... (jopor, hehehe...). maklum, semua penumpang bis adalah laki-laki :-) ada kisah tentang jenis-jenis ikan, ada cerita tentang 50 rupee, ada tentang cigarette, dll. daripada aku diumpat lewat e-mail, aku tidak akan menceritakan detailnya di forum ini, hehehe...

cerita jorok yang lebih menarik untuk diceritakan sebetulnya adalah kisah cinta dibalik Taj Mahal. adalah Kaisar Shah Jahan mempunyai isteri yang sangat dicintainya bernama Mumtaz Mahal. sayangnya, Mumtaz Mahal meninggal saat melahirkan putera ke-14. untuk mengabadikan kenangan akan isterinya, Shah Jahan memulai proyek membangun istana Taj Mahal selama 22 tahun. dan tidak main-main, seluruh tenaga dan material terbaik dikerahkan untuk itu. marmer dan tukang terbaik dari Italia, ahli batu-batuan berharga, serta kebun yang indah... seperti sihir, semuanya tercipta. demi kenangan akan Mumtaz Mahal.

sayang, Shah Jahan sang Mughal (mogul) yang terkenal karena juga banyak membangun monumen indah di Delhi spt. Jama Masjid, Red Fort, akhir hidupnya kuranglah elok. ia ditangkap oleh puteranya yang keempat (Aurangzeb) dan dipenjara di Agra Fort.

di Agra Fort yang terdapat di pesisir Sungai Yamuna, Shah Jahan selalu memandang ke Taj Mahal lewat sebuah lubang kecil tempat ia disekap. di sana ia mengakhiri hidup (dieksekusi?), dan makamnya nggak jelas tepatnya dimana. banyak yang mengira bahwa makam yang terdapat di samping kuburan Mumtaz Mahal (isterinya) adalah makam Shah Jahan. Makam itu memang dibuat oleh Shah Jahan agar dapat berdampingan dengan makam isterinya, namun itu tidak terjadi. ada yang mengatakan makam Shah terdapat di Agra Fort, ada pula yang bilang terdapat di tempat lain.

cerita joroknya mana? ya itu tadi... hehehe, pengkhianatan Aurangzeb terhadap ayahnya, bukankah itu sangat jorok?! J

siang hari kami mampir dulu di hotel di Agra untuk makan siang... ada yang spesial: daging ayam dan domba (lamb biryani alias nasi goreng domba)... nyam. bayangkanlah serigala yang belum pernah makan daging berhadapan dengan mangsanya... hehehe. sampai ada yang bermimpi, bagaimana kalo menu seperti ini yang dihidangkan di Kanishka dan Tata... it could be heaven for us!

perjalanan dilanjutkan memasuki kawasan Taj Mahal. terdapat reruntuhan kawasan industri di sekitarnya. belum lama ini diterapkan peraturan yang melarang industri yang menghasilkan polusi udara beroperasi dalam area 50 km dari Taj Mahal. ini untuk melindungi marmer Taj dari noda polusi, industri musti rela ngacir atau digusur.

ada keunikan Taj, pada senja hari bangunan ini berpendar kebiruan, sedangkan pada malam hari saat bulan purnama bangunan ini akan memancarkan cahaya indah. kabarnya banyak pasangan kekasih suka datang pada malam bulan purnama ke Taj untuk menyaksikan keindahan Taj dan mengekalkan cinta. ada cerita, sewaktu terjadi perang di India (perang dunia?), seluruh bangunan Taj diselubungi dengan kain hitam supaya tidak kelihatan oleh musuh dari jarak jauh dan tidak dijadikan sasaran rudal musuh.

bus kami diparkir dulu, kemudian ada bus khusus mengantar ke gerbang Taj. kami sudah diwanti-wanti untuk tidak membawa rokok, senjata tajam ataupun ponsel. rokok dan senjata tajam bisa dimengerti, kalo ponsel aku dan teman2 nggak ngerti... kali gelombang interferensi HP bisa merusak bangunan Taj, ya? :-) katanya petugasnya tidak segan2 mengambil bila ditemukan ada yang bawa masuk ke lokasi Taj.

dan memang, di depan gerbang luar Taj orang pada ngantri untuk melewati pintu detektor logam sebelum dirogoh seluruh isi tas dan pakaian di badannya. kami memasuki halaman depan Taj dalam rombongan. ini pesan khusus tour leader supaya nggak ada peserta yang nyasar atau nyempil di rombongan lain... susah nyarinya.

kami sampai di gerbang Taj, mirip bangunan mesjid atau tampak luar Taj, hanya saja terbuat dari susunan batu merah, besar dan megah. di atasnya terdapat 11 buah bulatan mirip kubah mesjid berjejer. katanya di sisi lain Taj juga ada gerbang begini lagi, ini menunjukkan 22 tahun pembangunan Taj. setelah melewati pemeriksaan di gerbang ini (lagi), baru bisa masuk...

dan memang indah. bangunan ini langsung menusuk semua perhatian peserta. langsung berfoto-foto. padahal bangunan ini masih terletak jauh di sana. namun rasanya sudah sampai. tamannya sangat asri, di tengahnya ada kolam. kami dikumpulkan di sisi kiri untuk mendengarkan ocehan tour leader sekali lagi, baru kemudian bebas berkeliaran ke bangunan Taj.


kami berjalan ke sana, sampai di kaki bangunan disuruh lepas alas kaki. panasnya lantai di siang bolong! ada rombongan turis bule, mereka dapat servis alas kaki dari kain untuk masuk ke Taj. semua lapisan bangunan ini terbuat dari marmer. memasuki pintu utamanya tampak ruang dalam tempat makam Mumtaz Mahal yang gelap, untung ada jendela di kubahnya (mirip gaya bangunan Gothik). ada tangga menuju ke lantai bawah, namun dipasangi pintu teralis. pengunjung tak boleh masuk ke sana.

setelah baca Lonely Planet, baru aku tahu bahwa sesungguhnya makam asli terdapat di lantai bawah! mengapa pengunjung nggak boleh ke sana? karena makamnya dihiasi batu-batu permata yang luar biasa indah dan mahal! yang disajikan di lantai atas adalah 2 makam berjejer dikelilingi sekat ukir terbuat dari marmer, pengunjung hanya dapat mengintip dan mengira itu makam asli... ukiran bunga-bunga pada marmernya sangat indah, bila disenter, yang terlihat adalah ukiran bunganya yang bercaya. bila meraung ke atas, maka akan terdengar pantulan gema di seluruh ruang, dan ini bisa bikin bulu kuduk merinding... hehehe.

ada pengunjung yang kulihat nekat memotret makam (palsu) tsb. dan petugas langsung menghampirinya. ia bilang nggak tahu ada aturan dilarang motret. tetap saja filmnya diminta oleh petugas secara paksa. nasiiib. untung gue nggak ikutan nekat begitu ya? sayang sama film-film yang sudah kupake motret.

lalu jalan keliling bangunan Taj. ia diapit oleh dua bangunan serupa mesjid di kanan-kirinya (timur dan barat) yang persis sama bentuknya. hanya yang di sebelah barat adalah mesjid sungguhan. yang di timur bukan. mengapa? ya, karena kiblatnya ke barat, nggak mungkin bangunan di sebelah timur kiblaynya ditaruh di pintu! bangunan ini dibuat sebagai penyeimbang (simetris). dan seluruh ornamen di kompleks Taj memang dibuat simetris (seimbang), kecuali satu: makam yang diperuntukkan bagi Shah Jahan.

di belakang Taj mengalir Sungai Yamuna. di seberangnya ada sawah yang baru saja dipanen. indah sekali. bila melihat ke langit ada burung-burung elang berterbangan. yang ada hanyalah kelegaan. mungkin inilah yang dimaksudkan Shah Jahan dengan bangunan semahal ini. impiannya memang gila. dan ia memang gila, ia tidak dapat menikmati selesainya bangunan ini. ia mati dalam pengasingan, memandang makam istrinya tercinta dari sebuah lubang di Agra Fort. dan pembangunan diteruskan, bahkan sampai sekarang Unesco telah mengeluarkan banyak dana untuk melestarikannya dari kerusakan.

senja telah tiba, kami bergegas pulang. sebelumnya mampir di toko kerajinan marmer dan beberapa teman berbelanja di sana. bus melaju kembali menuju ke delhi. menuju ke alam nyata... welcome to the real world!

bersambung

No comments: