Tuesday, April 02, 2002

india trip 3 : boneka india

wah trainingnya sampai jam 1700, pulang capek... lagipula fasilitas internet di tata infotech nggak diberikan kepada peserta training L, jadi pulang training kalo sempat baru ke warnet di connaught place, jalan sekitar 2 km.

kemarin (senin) habis training kami sempat jalan-jalan ke india international centre, alias pusat kebudayaan india (seperti IKJ/TIM), kebetulan ada festival tarian tradisional india selama 2 hari, kemarin hari terakhir. kami naik auto-rickshaw (kayak bajaj) bertiga. sopirnya sempat nakal pura-pura tidak tahu dimana tempatnya, kami diajak putar-putar nyari dan minta ongkos tambahan, untung ada teman dari bali yang sudah ke sana pada hari pertama pertunjukan. ketika sampai di lokasi sopirnya bilang: 'kukira tadi bilang Indira International Centre', gila nggak??

soal tipuan gini, Buku Lonely Planet cukup membantu. ada teman yang kena tipu waktu jalan-jalan ke Janpath Market pada hari pertama tiba di Delhi. saat menyeberang jalan lewat subway (oh ya, lalu lintas di delhi sangat ramai, tempat nyebrangnya lewat bawah tanah, ada 4 terowongan ke 4 arah), ada 2 orang
mendekati mereka berdua. katanya ada kotoran (maaf, "tahi") di sepatunya... dia melihat, dan memang benar, katanya... orang india itu nawarin untuk membersihkan dengan kain lap dan semir yang dibawa. tapi dia minta bayaran dalam USD. karena dia bawa USD 5, akhirnya deal. sepatunya dilap dan digosok mengkilap...
saat di hotel dia ceritakan kisah ini, lantas ada teman bilang, tipuan begini mpakai cara sugesti/hipnotis kali ya... soalnya di Lonely Planet ada warning soal tipuan ini. setelah itu, ia jadi penasaran ingin kembali ke subway, mencari orang tsb dan meyakinkan diri bahwa itu memang kotoran sungguhan! hahaha...

kembali ke festival tarian, wahhh... selama 2 jam kami mabok menikmati pertunjukan tarian tradisional India. sayangnya kami nggak ngerti jalan ceritanya, selain ketika penari tsb melakonkan sedang menarik kain tanpa kunjung putus... kalo nggak salah ada di Mahabharata ttg Dewi Drupadi yang kain sari-nya hendak dibuka oleh Dursasana. mengherankan, penarinya perempuan rata-rata gendut dan sudah berusia... namun ada penari yang muda-muda kelihatan seperti boneka, kusebut Boneka dari India. lincah sekali seperti robot mengikuti tabuhan gendang, petikan sitar dan nyanyian ekstase sang penyanyi. ada beberapa teman menyusul masuk ke gedung pertunjukan, sehingga kami berdelapan di sana. selesai pukul 21.30... rickshaw motor nggak ada lagi, terpaksa jalan kaki menyusuri jalan sambil ketawa ketika melihat ada seekor sapi dengan santainya melenggang di tengah jalan. mobil-mobil yang malah minggir...

untung di tengah perjalanan ketemu rickshaw. sopirnya menawarkan Rs 40 untuk ber-4, dan Rs 80 untuk berdelapan! Ini mah gila! mobil seukuran bajaj mau di-isi 8 orang plus sopir! karena kami masih waras, 4 orang yang paling tua (al. Pak Sungkana dan Pak Ferry dari Papua) yang duluan berangkat.

Oh ya, sore ini Presiden Megawati beraudiensi dengan utusan peserta training. KBRI cuma menyediakan kesempatan untuk 10 orang saja. aku mah nggak ikut. Ntar dibilang kayak Pimred (pimpinan redaksi, red.) di Indonesia, ikut-ikutan pake uang negara jalan-jalan ke LN.... padahal kita mah pake uang pemerintah India lagi! hehehe...


sore ini aku jalan ke India Gate. monumen megah di tengah lapangan. Tampak mirip benteng Bradenberg di Eropa (Jerman?) ya? di masing-masing dindingnya terukir nama-nama 70.000 tentara India yang gugur dalam beberapa peperangan besar. Sehingga India Gate dikenal sebagai monumen pahlawan. tampak sekali betapa mereka respek pada pahlawannya dengan monumen semacam ini. pengunjung tidak diperbolehkan masuk menyentuh dindingnya, selain melihat dari jauh dan memotret. ada beberapa inspektur Vijaay J berjaga di sana dengan tulisan "do not enter".

bahan pelatihan kami di sini? UML (Unified Modelling Language) dengan Rational Rose. sekilas bisa dilihat pada www.rational.com/rose. rose ini sih bukan jenis bunga-bungaan, tapi bagaimana membuat model perancangan dan evaluasi sistem. aku juga mengumpulkan beberapa buku mengenai bahasa program yang kompatibel. tampaknya harus banyak belajar lagi nih... aku salut pada tutor kami, perempuan-perempuan India, tapi bukan main ilmu komputernya... ada teman yang iseng menanyakan kira-kira berapa gajinya di India ya? kalo di Jakarta, ia tentu bisa mendapat gaji yang lebih besar... aku bilang, jangan mimpi, karena mereka punya kecintaan yang lebih besar pada negerinya sehingga nggak terpengaruh iming-iming gaji tinggi di negara lain, sekalipun USA.

dan ironis bukan, mereka yang mengundang dan membayari kita di sini... di kaki lima, aku sempat baca majalah "India Today" tentang lawatan Megawati ke India. ada sindiran bahwa Indonesia negara perairan terbesar di dunia, tapi hingga sekarang Indonesia satu-satunya negara yang nggak kunjung lepas dari krisis ekonomi di Asia. kunjungan presiden juga dalam rangka minta bantuan kerjasama militer, buat membeli peralatan perang punya inspektur Vijaay... hehehe.

kayaknya indonesia perlu belajar banyak dari negeri boneka india, selain itu punya semangat kebanggaan pada diri (secara positif).

bersambung

No comments: