Tuesday, April 09, 2002

india trip 5 : home sick home

hai,
sorry lama nggak nongol, beberapa dari peserta sempat sakit di sini... nggak berat-berat amat, paling flu, batuk dan home sick... setiap pagi setelah sarapan pagi di hotel, kami dijemput dengan bus sekolah (sungguh, depan bis tertulis "school bus"). tempat training kami lumayan jauh, lebih satu jam perjalanan keluar delhi menyeberangi sungai yamuna, menuju daerah industri bernama "noida".

noida adalah distrik departemen industri, singkatan dari New Okhla Industrial District Area, khususnya untuk ekspor. sepanjang jalan panas terik dan berdebu. melewati beberapa kawasan kumuh delhi. gubuk-gubuk seperti rumah liliput berjejer (sebut saja "bantar gebang"-nya delhi), sangat kontras dengan mobil-mobil yang lalu lalang dan proyek pipa air dari sungai yamuna untuk distribusi air minum penduduk delhi. sampai di kantor tata di noida, suhunya menjadi dingin ekstrim. apalagi kalo bukan karena pendingin ruangan. sialnya, mereka memakai AC sentral, pengaturan dari luar ruangan.

makan siang di tata infotech memang ajaib. menunya dari hari ke hari, percaya tidak, semua sama: roti, nasi, dhal (kacang atau kentang masak bumbu kari), acar wortel/tomat... secara bergurau kubilang, ini kali ya kunci sukses perusahaan tata, di semua cabangnya menunya semua seragam. sewaktu di tempat training pertama (sikandra road) menunya sama dengan di noida. Vegetarian menu. miss Tuhina bilang memang demikianlah menu di tata... :-) jam makan siang, keluar dari kelas, kami antri mengambil nampan logam untuk diisi dengan makanan tadi... hehehe, teman bilang ini sih kayak reuni penghuni penjara cipinang.

sarapan pagi di hotel? jangan ditanya. menunya juga seragam dari hari ke hari. dan vegetarian pula.

selesai tutorial sore hari, bis sekolah sudah menjemput kami. melewati jalan yang sama dengan suhu panas dan berdebu... rasanya kami sudah merindukan cepat-cepat tiba di kamar hotel. dan memang beberapa jadi jatuh sakit. ada teman yang homesick, dia bilang rasanya pingin balik ke jakarta untuk memeluk bantal gulingnya... hehehe. soalnya di hotel cuma ada bantal kepala. bila sudah demikian, biasanya kami ketawa-ketawa ngobrol mencoba melupakan panasnya delhi...

ada satu tempat makan yang terselip di Janpath road. namanya "Don't Pass Me By". tempat ini menjadi hiburan tersendiri bagi semua peserta dari Indonesia. kebanyakan pada saat makan malam suka lari ke sini. apalagi kalo bukan karena di sini menyediakan menu bernama "nasi gerong". sungguh, di daftar menunya tertera demikian. isu tentang masakan ini sudah tersebar jauh hari di antara peserta saat sarapan pagi.

aku mau mencobanya. lumayan harganya Rs45, paling mahal di antara masakan lain di menunya. campurannya rupanya yang bikin enak: ayam, kacang kapri, dan "chapter one" (bab-1)... hahaha. itu kata tukang masaknya padaku. ya astaga, padahal teman-teman yang lebih dahulu mengetahui tempat ini seharusnya tidak boleh makan campuran ini. tapi tukang masaknya bilang, ia tinggal menyesuaikan campuran "nasi gerong"nya bila memang diminta.

rumah makan "Don't Pass Me By" memang unik. yang masak orang India, tapi bossnya dari Nepal. Don't Pass Me By itu terjemahan dari istilah Nepal: "Lhama". aku lebih suka masakan Chicken Fried Rice/Noodle-nya. di sinilah hari-hari kami sebagai vegetarian berakhir... :-)percaya tidak, buku independen macam Lonely Planet ternyata merekomendasikan tempat ini.

di antara teman-teman muncul beberapa kosa kata bahasa Inggris yang baru. pernah waktu kami serombongan naik bus menuju ke NIC (National Information Centre) alias departemen informasi negara India, kami terpaksa lama menunggu di bus. karena Mr Puneet lagi nego sama Inspektur Vijay yang jaga di gerbang. uhh, sangar amat sistem keamanan kantor ini. di samping pos jaga keamanan, ada setumpuk karung pasir dengan senapan AK 47 terkokang, dan inspektur Vijay ada di baliknya. teman langsung nyelutuk: ini sih namanya "throwing-throwing time"... (buang-buang waktu, maksudnya), hehehe...

kemudian, inspektur vijay masuk ke dalam bus kami memeriksa satu persatu penumpang, baru bus kami boleh masuk... teman langsung nyelutuk: heh, don't mix follow, ya... kami jadi cekikikan (maksudnya: heh, jangan ikut campur, ya...).

sampai di gedung NIC, semua kamera foto dan video musti ditinggalkan di front desk. tanpa kecuali. kemudian naik ke lantai 7, tempat konferensinya. Beberapa bangunan pemerintah di Delhi tampak sangat kontras. dijaga sangat ketat dari segi keamanan, namun dari segi kebersihan? no way. beberapa tempat dan sudut terlihat sangat kotor dan berdebu, malahan mirip gudang.

di ruangan konferensinya kami dijelaskan fungsi vital NIC bagi india. NIC rupanya mengambil alih semua fungsi informasi semua sektor di India. Termasuk infrastruktur jaringan pipa air, listrik, telepon dll. mereka memiliki detail gambar lorong-lorong kota delhi dan pipa-pipa yang terhubung di sana. Sehingga jarang terlihat ada penggalian jalanan, karena semuanya terkoordinasi baik. saat ini mereka sedang mengerjakan proyek kereta bawah tanah, bernama Delhi Metro. di lokasi tempat rel Metro ini terhubung, tidak terlihat pembongkaran tanah secara mencolok.

tiba di hotel, seorang teman langsung berteriak: "my stomach is not delicious..." , sesaat kami bingung maksudnya apa. ternyata dia mau bilang bahwa perutnya nggak enak rasanya... hahaha. kami tertawa setelah ia menjelaskan. dan memang ia kreatif dalam menciptakan plesetan bahasa Inggris.

demikianlah homesick-nya peserta dari Indonesia, jadi kangen dengan segala sesuatu yang ada di Indonesia: makanannya, iklimnya, dll...

bersambung
[india trip berikut aku akan ceritakan pengalaman acara jalan-jalan rombongan kami ke beberapa obyek wisata di Old Delhi... sudah malam sihh, aku musti ke Don't Pass Me By...:-)]

No comments: