Thursday, September 01, 2011

once upon camino

1. warna tanah, wangi hutan
bebatuan sungai, tikungan berlumpur
dan langkah yang menghitung jarak
hingga satu per satu helai daun luruh
hingga luka perih tak terasa lagi
hingga senja kita akhiri dengan pesta
dan pada saat itu, perjalanan kita teruskan

2. perjalanan ratusan kilometer
kita lewati semalam seperti mimpi
namun saat terjaga
kaki berlumur lumpur dan debu jalanan

3. batang pohon eukaliptus mengelupaskan kulitnya
demikian kaki-kaki terkelupas terkilir
tertatih datang padamu
: demi hidup

4. demikianlah kami merayakan kehidupan
dengan berjalan dan terus berjalan
lalu mampir untuk mengangkat gelas anggur

5. ladang anggur yang baru digarap di bukit-bukit
bulir-bulir gandum merunduk di haiku
taklimat sungai di lagumu
semesta mengajari kita melangkah

road to Santander, 13VIII2011
@toni

Wednesday, August 31, 2011

sajak-sajak perjalanan Agustus 2011

barcelona

segelas cafe latte
sekerat kenangan
yang masih hangat
di pagi Barcelona

ada yang memanggil namamu
senorita, ketika flamenco berputar-putar menghentak dan kita tersesat di sebuah surga dengan sungai, rumah, bunga dan sekeping matahari terbuat dari cokelat

lalu duduklah kita di plaza espanya
sebab esok tiada lagi
semuanya dikekalkan
pada lukisan di la rambla
dilarikan metro tergesa ke puncak montserrat

dan segelas cafe latte kita habis di pembuluh nadi saat pengamen jalan di lorong metro juga kehabisan lirik

kita terdiam di sini
di sunyi pagi getir
di saat hari belum terjaga

barcelona, 250811

isabella

bahkan dalam mimpi yang paling absurd tak kujumpai seorang dewi bertopeng dengan hentakan kaki flamenco dari catalunya lalu jemarinya gemulai mengikuti aras irama gending jawa, dan tetabuhan gong bali

dia menjelma ratih, sri, kunti, sita

dia berlari melesat
melewati tiap stasiun
hingga kita terlupa apa warna langit di malam itu

barcelona, 250811

la rambla

siapakah yang tadi
menghampirimu
mengenakan sombrero
menawarkan segelas sangria dan es batu
lalu pergi

namun panas hari
menyisakan bayangan
berjejak di hatimu

barcelona, 250811

kisah sebuah bukit

di bukit taize
kutaruh jiwaku
pada kemah biru
yang menggigil beku

lautan bintang malam
mengingatkan pada permulaan
langit-bumi dan binatang
tanpa rumah

ketika berbaring di tanahmu
adalah kematian setiap hari
untuk terjaga menghirup wangimu
rerumputan dan hari baru

toulouse, 280811

kelana hati

kita adalah pengelana
dengan masa lalu
yang dimuat penuh di ransel
kotor berdebu

panas dingin
adalah teman perjalanan
tak pernah dapat kita
uraikan dengan kata-kata

sepinya hati
tak jua terobati
bila rindu datang
dia menghilang

toulouse, 280811

kapan

ladang-ladang jagung
berbunga di senyummu
tunas-tunas anggur
mengerling di matamu
dan ranting-ranting plum
membuncah di senyummu

: kutahu ini musim yang baik

toulouse, 280811

sonnet pour Mme

ke dalam pelukanmu
kami anak-anakmu berlari, bunda
dari kesialan yang selalu menimpa
dari kurang ajar yang selalu kami buat
dan dari kebodohan yang berulang kali terjadi

dikau selalu sabar
mendengar dan menerima
anak-anakmu, bunda

bertemu denganmu sekali lagi saja, sudah merupakan keberuntungan tiada taranya dalam hidup ini

on the road to lourdes, 280811

the road

aku memilih jalan ini
setapak hijau berwangi rumput basah
di tengah hutan tanpa jejak
dan kesunyian pagi
meneteskan hujan di pucuk dedaunan
burung pipit yang tak cemas
pada hari

Lourdes, 280811

printemps

pada pematang sawah
pernah kuberjanji
menumpahkan keringat
tuk gemburkan raut-rautnya
berjaga dan berdoa
menunggu musim panen tiba
hingga senyum
mengembang di wajahmu

Lourdes, 300811

angel

menara gereja adalah
ketinggian lonceng yang memanggil surga datang ke bumi
bunyinya selalu mengelupas
kulit cangkangku
hingga sepasang sayap tumbuh
tuk menggapai langitmu

Lourdes, 300811

moksa

biar kubawa engkau pergi jauh ke dalam mimpi yang tak pernah singgah di ingatan pagi dan saat kauterjaga kita berada di nirwana tanpa ruang-waktu dan apapun yang pernah kita kenali

Lourdes, 300811

Pau

tepi hutan di batas peta adalah pengembaraan tanpa awal saat kita mulai melangkah

perlukah hutan dan pegunungan di sana menyesatkan senyumanmu?

Pau, 300811

surga

aku baru dari sana
keindahan tanpa nama
dalam kejapan mata

Pau, 300811

Monday, April 11, 2011

april

berapa keping kerinduan lagi musti kukelupas dari hati
sementara malam bernyanyi-nyanyi di kebun sunyi
adakah hari milik kita terkubur debu jalanan
gadisku sepucuk tunas tak pernah layu sepadan
bunga mekarlah kelopakmu di tunas hati berembun
malam ini takkan beranjak lunas kobar api menuntun


@toni, 110411

Sunday, April 03, 2011

madah bagi bunda

1
engkau sekuntum mawar segar
mekar di antara mawar-mawar plastik
di ladang kering hati dahagaku tawar
senyummu paras hati elok nan cantik

2
pelukanmu hangat jiwa
labuhan hati lara nestapa
ka sana kami berlari, bunda
bila tiada asa di dunia

3
senandungmu lirih bernyanyi
lagu nina bobo di malam sunyi
kata dan sabda tiada berarti
pada cintamu rindu menanti

makassar, 030411

Friday, March 11, 2011

stasiun sunyi hati

kita pernah berjanji bertemu di stasiun sunyi

ketika lagu tak lagi bernyanyi disertai tari

aku menunggu kereta sunyi, malam lindap di peron hati

satu per satu penumpang turun berjalan, juga ada yang berlari
stasiun sunyi berkali-kali

segelas kopi tak mampu atasi
rasa kantuk dan rindu yang terus menghampiri

kita pernah berjanji bertemu di stasiun sunyi hati ketika pagi belum lagi lahir

gambir, 070311

termini

apa bedanya termini dan gambir? tanyamu suatu ketika

gelandangan tidur pulas di emperan dengan mimpi yang sama, namun berwarna cerah di Termini

saat terjaga, mereka bisa menikmati segelas kopi atau cappucino

namun saat hari berdentang mereka dapat terdampar di piazza atau gerbong kereta sambil meminta-minta sedekah

lalu apa bedanya termini dengan gambir?

gambir, 070311