Saturday, January 15, 2000

Liburan Bersama Harry potter 1 [LBH1]: Mengejar Hujan, Mengejar Ujian

Pengantar:
Liburan akhir tahun 2000 kutuangkan dalam tulisan bersambung bagi rekan-rekan milis. Ada beberapa bagian merupakan hasil refleksi, namun selebihnya kisah pengalaman perjalanan... selamat membaca.

Ramalan cuaca akhir tahun 2000 di Indonesia cukup membuat waswas, karena bertepatan dengan 2 kegiatan yang kujadwalkan di bulan Desember 2000: ujian akhir semester (uas) dan liburan! UAS yang semula dijadwalkan akhir bulan sempat diprotes mahasiswa FSUI, karena ada 2 hari raksasa (lebih dari "besar") yang bergandengan: Natal (25) dan Lebaran (27-28). Sehingga FSUI memajukan jadwal ujian pada minggu kedua dan ketiga Desember. Sementara liburan, semula kurencanakan ke Makassar untuk menjenguk kampung halaman yang lama tak terdengar kabarnya... Namun rencana ini akhirnya juga bergeser, karena padatnya arus mudik: tiket Pelni di kemayoran amblas diborong calo. Mau naik kapal perang? Nggak lucu, masak pulang ke kampung halaman naik kapal perang dalam masa damai?

Pulang dari kemayoran kehujanan tanpa tiket di tangan, akhirnya datang ilham untuk menyusun rencana cadangan (plan B): memutar rute liburan. Ke Denpasar, terus ke Makassar baru kembali ke Jawa. Beberapa pihak kumintai pendapat, dan mereka malah memanas-manasi, "Ke Denpasar dulu, Ton. Sungkeman sama ortu-mu... baru ke Makassar ngurus yang lain. Ntar lu kualat". Makanya, saya tidak mudah percaya waktu diberitakan Mas Tommy (soeharto) nggak muncul waktu sungkeman lebaran kemarin :).

Naik KRL ke Gambir, di sana malah bingung, "nowhere to go". Loket kereta eksekutif dipindah ke Juanda karena renovasi Sta. Gambir. Petugasnya bilang reservasi tiket baru dapat dilakukan minimal 7 hari sebelum keberangkatan. Bila tiada aral ujian menghadang, saya merencanakan tanggal 19 Desember berangkat. Berarti paling cepat tgl. 12 Desember baru loketnya dibuka. Kakak saya (putri) menawarkan bantuan. Kantornya berada di kawasan Harmoni tidak jauh dari Stasiun Juanda, dia berjanji akan mengantrikan tiket pada hari itu.

Tibalah UAS, Wisma Bimbang Ceria (WBC) mendadak sepi. Para penghuninya tekun meditasi di hadapan buku-buku... Oh ya, WBC adalah nama pondokan kami di Depok. Penghuninya kebanyakan pustakawan JPA yang sedang "dihukum" menjalani serangkaian kegiatan kepustakawanan di pa-Depok-an...
Apalagi pada malam menjelang Ujian matakuliah Ibu Irma... sepi hening nan sunyi nian, transfer ilmu dapat berlangsung sangat cepat bila diukur dengan satuan nbps (nbps: nano byte per second :-)).

Sayangnya, bila dibandingkan hardisk, mutunya jelek...:-) karena pada sore sehabis ujian satu-satu mengaku sudah (atau pura-pura) lupa pada apa yang dipelajari dan diujikan. Gantinya: acara soda gembira dan ayam panggang. Ada teman WBC yang mengaku sudah kelar masa "hukuman"nya, sehingga acara ini sekaligus acara akhir tahun sebelum ia berangkat liburan untuk menunggu wisuda. Namun yang penting, semuanya bergembira bersama soda gembira... kesusahan sehari cukup untuk sehari, hari esok punya kesusahan sendiri...

Kawan-kawan yang masih punya jadwal ujian harus segera menyiapkan diri dan menyelesaikan beberapa tugas matakuliah. Sementara itu kudengar kabar baik (karena ditelepon pagi hari), kakak saya sedang ngantrikan tiket di Juanda sejak subuh, dan tiketnya masih dapat. Thanks God.

Pada jadwal ujian kulihat masih ada satu matakuliah diujikan pada tanggal 19 Des. pagi. Keberangkatan KA: 19 Des. sore. Lumayan, pasti terburu-buru, pikirku. Dan benar, berangkat ke stasiun gambir sore itu terburu-buru sehingga beberapa bahan (PR) yang menurut rencana kukerjakan waktu liburan tertinggal di Depok.

Hujan yang diramalkan ternyata tidak jua turun di sepanjang perjalanan. Namun penumpang yang membludak di stasiun memang sesuai dengan ramalan H-7 Lebaran. Baru kusadari, satu semester telah berlalu di tengah derunya laju kereta api...

bersambung ke LBH 2...

No comments: