Saturday, March 14, 2009

Mahasiswa Indonesia Tewas di Singapura



berita mahasiswa Indonesia yang disebut-sebut menikam Profesornya lalu bunuh diri dengan loncat dari lantai 4 di NTU Singapura, bagi saya masih menyimpan misteri yang demikian mengganggu pikiran. David Widjaja, mahasiswa naas itu, tercatat sebagai mahasiswa cemerlang yang pernah mengharumkan nama negara dengan menang Olimpiade Matematika, mendapat beasiswa kuliah di NTU, sebuah kampus bergengsi di Singapura.

Senin, 2 Maret 2009, pagi hari, David ditemukan tewas di halaman kampus. sejak saat itu hingga hari ini, banyak pertanyaan yang belum terjawab oleh pihak Singapura:
1. apa yang sebetulnya terjadi di ruangan Prof Chan Kap Luk pada Senin dini hari, ketika David berada di sana.
2. bila David menikam Prof Chan, apa motifnya? banyak pihak (keluarga dan kolega di NTU) meragukan dugaan gangguan emosional David. pisau dapur yang dipakai menikam pun, gagangnya secara aneh hilang (dihilangkan??).
3. bila kemudian David memutuskan bunuh diri, mengapa dia tidak loncat dari lantai teratas tempat ruangan Prof Chan berada? disebut-sebut, David turun dulu ke lantai 4 baru kemudian meloncat.
4. David disebut-sebut media, mengiris nadi pergelangan tangan, namun pihak keluarga dan kepolisian mengatakan tidak ditemukan luka pada pergelangan tangan mendiang.
5. seorang mahasiswa dari China, Zhou, dengan kelas lab yang sama dengan David, beberapa hari kemudian ditemukan tewas gantung diri.
menurutku, ini sebuah prestasi luarbiasa, di sebuah kampus bergengsi di negara modern, dalam sepekan terjadi 2 peristiwa bunuh diri mahasiswa dengan motif yang tidak jelas.

jelaslah, bau busuk (fishy) ini harus segera dibongkar oleh pihak yang berwajib. ataukah, mereka lebih memilih bungkam sambil menahan napas akibat bau busuk di NTU??

[beberapa kalangan di Singapura sendiri meragukan kemampuan kepolisiannya, setelah kasus pelarian Mas Slamet, teroris, dari penjara hingga saat ini tidak berhasil diungkap]

semoga kebenaran segera dibuka. dan, NTU tidak berubah menjadi "Neighbor Terminator University".

... and justice for all!

Mahasiswa Indonesia Tewas di Singapura
Media di Singapura: David Tidak Bunuh Diri
Media di Singapura mulai berbalik arah. Tetapi, belum ada klarifikasi dari pemerintah.

JUM'AT, 6 MARET 2009, 15:05 WIB
Ismoko Widjaya, Muhammad Hasits

VIVAnews - Departemen Luar Negeri terus memantau perkembangan berita di Singapura soal kematian mahasiswa Indonesia di Nanyang Technology University, David Hartanto Widjaja. Media di Singapura kini mulai berbalik arah pemberitaan. Tetapi, hingga kini tidak ada klarifikasi dari pemerintah Singapura.

"Belum ada klarifikasi dari Singapura. Saya tidak pernah mengatakan ada klarifikasi dari pemerintah Singapura," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 6 Maret 2009.

Teuku pun menceritakan bahwa, ada media di Singapura yang menyebutkan David tewas bukan karena lompat dan bunuh diri. "Tetapi jatuh dari lantai dan belum ada klarifikasi dari pemerintah Singapura," tegasnya lagi.

Maka itu, pemerintah Indonesia melalui Departemen Luar Negeri terus mendesak Singapura untuk mempercepat proses investigasi. Departemen terus menunggu hasil investigasi oleh petugas berwenang di Singapura.

Tak ada yang tahu apa yang menyebabkan David terjatuh dari loteng fakultas, sama halnya tak ada yang bisa menebak apa yang sesungguhnya terjadi di ruang sang profesor ketika insiden penusukan terjadi. Polisi Singapura masih menyelidiki kasus ini.

Media di Singapura, seperti Channel news Asia menyebut David tewas karena bunuh diri. Usai tragedi penusukan, korban yang dosen di Universitas Nanyang, Singapura, Chan Kap Luk (45) dilarikan di Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura. Beda nasib, sang profesor saat ini masih hidup dan kondisinya membaik.

Menurut keluarga, justru Davidlah yang menjadi korban kekerasan. Kakak David, William Widjaja (23) menduga David adalah korban kekerasan seksual. "Saya yakin David dianiaya. Kita akan cari bukti kalau David mengalami kekerasan seksual," kata William kepada VIVAnews, Kamis 5 Maret 2009.

Kata William, keluarga tak tinggal diam dan terus mencari bukti-bukti kematian sang anak emas. Termasuk soal kehidupan seksual profesor Chan. " Jika kami menemukan bukti, akan kami jabarkan," kata William.

• VIVAnews

No comments: