Tuesday, February 27, 2007

pengalaman di rumah sehat

pekan kemarin saya menghabiskan hari-hari di rumah sehat (alih-alih rumah sakit, rumah sehat lebih bermakna positif supaya orang jadi sehat). kejadian dimulai Senin siang, selesai makan siang saya kembali ke tempat duduk untuk menyelesaikan beberapa order yang masuk... mendadak perut terasa nyeri hebat. saya coba berbaring, namun nyeri tidak juga hilang. red alert menyala di kepala saya, ini bukan kejadian normal dan alamat musti segera ke rumah sakit.

segera saya membereskan barang-barang. memacu kendaraan ke ... Tiki. iya, ada order yang harus segera dikirim ke Manado hari itu. buset, petugas Tiki bilang tunggu sebentar. dengan wajah menahan nyeri kuminta agar kiriman ini segera dilayani karena amat mendesak. petugasnya bilang tidak ada Over Night Service ke Manado, karena butuh dua hari untuk sampai. buset dah, langsung aku keluar dan menuju ke kantor pos. layanan pos terbaru adalah Pos Express dengan motto: "satu hari sampai, dijamin".

untung kirimanku segera dilayani oleh mbak penjaga loket. fiuhh... artinya sekarang saat saya membereskan masalah dalam diriku. ke RS Stella Maris, setelah parkir, bergegas ke ruang UGD. dan nyerinya mendadak makin hebat. aku sampai mengaduh-aduh kesakitan di ranjang... waduh, seru banget kalo mengingat kejadiannya.

dokter jaga kebetulan seorang wanita. dia nanya: sakitnya sebelah mana?
sebelah sini dok, kataku menunjuk ke ulu hati, kakiku terlipat ke arah perut.
langsung aku diinjeksi. katanya obat untuk nyeri ulu hati (???)

dokter nanya lagi, gimana kejadiannya?
kuceritakan bahwa beberapa hari ini aku buang air kecil selalu rasanya kok nggak selesai. pingin terus ke kamar kecil...

ooohh, itu mah ISK.
isk?
"infeksi saluran kemih", kata dokter.
what-so-ever deh, nyerinya itu minta ampun...

trus mau diopname di kamar kelas berapa? tanya perawat.
lah saya kan pakai kartu askes, jatah kelas tiga.

kelas tiga penuh, kata perawat sambil memperlihatkan daftar harga ke depan wajahku yang sedang mengaduh menahan sakit.

kelas satu deh.
kelas satu juga penuh...

VIP?
vip juga penuh.

buset dah, kataku dalam hati. kamar yang ada aja...

kamar kelas dua, kata perawat.
ya sudah.

selang infus terpasang pada pergelangan tanganku.
dengan demikian dimulailah secara resmi saya check-in di Rumah Sehat.

tanpa persiapan, jadi pakaian dan tas kerja saja yang ikut sampai di kamar...
pada malam hari, baru datang anggota keluarga yang membawakan pakaian ganti,perlengkapan mandi serta kebutuhan lainnya.

jadwal di rumah sehat:
06.00 bangun pagi. mematikan saluran infus. ke kamar mandi buat mandi. lalu sarapan.
perawat biasanya datang memeriksa suhu badan dan tekanan darah (karena semuanya normal saja, pada hari-hari terakhir mereka malas memeriksanya).
oh ya, beberapa perawat tsb adalah mahasiswaku di Akper pada semester lalu. setiap kali masuk dan meninggalkan kamar, mereka pasti menyapaku. padahal sekamar terdapat 3 pasien yang dibatasi sekat tirai putih.

08.00 dokter bersama rombongan (ko-as, perawat) datang memeriksa. abis itu, memberikan resep. hari pertama dan kedua, resep kubiarkan di meja. ditanya dokternya: mengapa obatnya belum dibeli? kujawab, lha aku belum sempat ke apotek, dok.

hari ketiga, baru aku bela-belain ke apotek di rumah sehat sambil membawa botol infus. sekalian membayar obat di kasir.
ketika dokter datang keesokan harinya, dia bertanya: obatnya mana?

kutunjukkan kantong obat di meja.

obat antibiotiknya mana? tanya dokter.

obat antibiotiknya kemahalan, dok. sebiji harganya 270 rebu, mana 6 biji lagi... saya kan pakai askes, dok.

dokter sementara memegang-megang perut saya dan menjawab:
askes itu obat untuk tukang becak...

kontan saya tertawa dengan kerasnya. mungkin karena kegelian perut saya dipegang, ditambah ucapan spontan dokter tsb. para ko-as dan perawat jadi ikutan ketawa juga.

ya sudah, saya resepkan nanti obat askes... kata dokter.

obat antibiotik askes (generik) akhirnya datang, dan dicampurkan ke dalam cairan infus setiap beberapa jam sekali.

tak terasa hampir seminggu saya berada di kamar itu.
pengalaman di rumah sehat amat berkesan. bertemu dengan beberapa teman yang datang membesuk (kok ada yang bilang aku kena sakit prostat sih? hehehe...), dengan Pastor Jaak Catteuw yang membawakan komuni serta cerita lucu, dengan perawat-perawat yang berjaga 24 jam, dan pemandangan sunset di pantai Losari yang tepat di depan RS Stella Maris...


pengalaman sakit menjadi pengalaman berkesan di rumah sehat...
gak percaya? buktiin deh.

No comments: