Saturday, January 17, 2009

Red Cliff: jangan pernah menyerah


sebuah film mandarin yang sementara beredar di bioskop dan layak ditonton: Red Cliff. sempat kaget ketika masuk di gedung bioskop ternyata filmnya sudah main, dan ini adalah jilid kedua! versi aslinya memang berdurasi 4 jam! di Indonesia, film ini dipenggal menjadi 2 bagian. sempat ada keraguan, jangan-jangan alurnya nanti tidak runut.

untunglah dugaanku meleset. film besutan John Woo ini menyajikan pemandangan indah. baik itu suasana peperangan demi mempertahankan tanah air, juga pemandangan alam, dan animasi yang cukup halus (bandingkan jeleknya teknik animasi pada film The Curse of Golden Flower). pemainnya pun tidak membuat mata sepet, macam Tony Leung dan Takeshi Keneshiro. apalagi permaisuri Xiao Qiao yang diperankan oleh Lin Chi-ling, meskipun pendatang baru namun saya menduga karirnya akan mengilap.

film ini bersetting masa akhir Dinasti Han (tahun 208 M) dengan ambisi Perdana Menteri Cao Cao mengalahkan raja-raja kecil (landlords) demi mempersatukan Daratan Tiongkok dalam satu kerajaan. sekalipun memiliki pasukan besar, ternyata tidaklah mudah menaklukkan daerah Selatan. apalagi bila menggunakan strategi perang dan kemampuan membaca tanda-tanda alam yang justru diremehkan oleh PM Cao Cao.

diperlihatkan kekejian sang PM. ketika wabah tipus menyebar, prajurit yang meninggal tidak dimakamkan ataupun kremasi. jenasah mereka dihanyutkan dengan kapal dan tiba di daerah kerajaan yang ingin mereka kalahkan. inilah cara licik untuk mengalahkan Zhou Yu. prajuritnya hanya berjumlah 50.000, bagaimana bisa melawan pasukan PM Cao cao yang berjumlah sejuta?

kecerdasan, kerjasama, kekompakan. tiga kata kunci tersebut kutemukan di film ini. dan yang utama adalah: jangan pernah menyerah, dalam situasi yang sangat berat sekalipun.
kisah ini akan berlanjut ke Sam Kok, kisah Tiga Kerajaan. John Woo tampaknya akan melanjutkan film ini. lihat saja pada ending Red Cliff yang mengingatkan pada film The Lord of The Rings. nuansa pemandangan alam yang indah sebagai latar perpisahan dua sahabat.

No comments: