bagaimana bila kehidupan dikendalikan oleh mesin ciptaan manusia? bagaimana bila manusia berhadapan melawan ciptaannya sendiri? demikian pertanyaan yang hendak dijawab film Terminator Salvation: The Future Begins. meskipun pemeran utama tidak lagi dipegang oleh Arnold Schwarzenegger yang kekar dan macho itu, sekuel Terminator tetap saja menarik bagi penikmat aksi manusia melawan robot.
Friday, May 29, 2009
Terminator Salvation (T4): mesin manusiawi
Thursday, May 28, 2009
"masihkah kau mencintaiku?" kisah usang keretakan rumah tangga
iseng-iseng menunggu final champion MU vs Barca di saluran RCTI semalam, saya menonton tayangan berjudul "masihkah kau mencintaiku?". semacam reality show namun lebih berani mirip kuis, karena menghadirkan pasangan yang sedang berantem dan pertanyaan-pertanyaan personal diajukan kepada mereka. siapa lagi kalo bukan Helmy Yahya, jagoan acara kuis televisi, penggagas sekaligus pemandu acaranya, yang ditemani Dian Nitami.
selain pasangan, anak-anak, juga orangtua (kakek-nenek) dari keluarga mereka turut hadir supaya sumber informasi berimbang. mereka mengenakan topeng, demi identitas tersamarkan. nama yang disebut juga bukanlah nama asli.
alkisah, Bapak dan Ibu Ronald sudah membangun bahtera rumahtangga selama 15 tahun. dua tahun terakhir karir sang istri menanjak dan menempati posisi sebagai Manajer Public Relation. dengan kata lain, lebih tinggi dari posisi kerja sang suami. sejak itulah, Ibu Ronald musti beragi peran sebagai wanita karir, istri dan ibu rumah tangga. dan ternyata waktu dan perhatian lebih banyak tersita pada lembur dan target pekerjaan.
pada awalnya, Bapak Ronald sudah memberikan ijin dan kepercayaan kepada sang istri untuk menjalani karir tersebut. lama kelamaan, kata Pak Ronald: "istri saya tidak mau melayani kebutuhan saya..."
dia merasa dicuekin, diterlantarkan.
ekonomi rumah tangga pun dilimpahkan kepada sang istri. duit jajan anak dilimpahkan semuanya kepada istri (trus, gajinya dikemanakan?).
keributan demi keributan tak terelakkan. kedua anaknya bercerita bahwa papa dan mama kerjanya bertengkar terus. "kami malu, setiap pulang di rumah papa dan mama berantem melulu... kenapa tidak bisa seperti papa dan mama teman-teman lain?", tutur sang anak.
tahap demi tahap terungkap: kebutuhan biologis sang Bapak Ronald yang tak terpenuhi membuatnya kasar.
dan hal yang mengejutkan penonton, Ibu Ronald memperlihatkan lebam bekas pukulan di tangannya... suasana menjadi emosional.
Bapak Ronald yang selalu mengelak, membenarkan diri dengan menyebut diri sebagai kepala keluarga, lelaki yang harus dihormati, dll menjadi kehilangan suara. dia telah melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan ini bukanlah masalah ringan.
Dian Nitami pun tampak emosional dan terbawa "menghakimi" Bapak Ronald.
Rae Sita Supit dan Psikolog Nia memberikan pandangan-pandangan terhadap rumah tangga yang carut-marut begini: mereka untuk sementara harus hidup terpisah dulu, merenungkan apa yang sudah mereka lewati bersama. sang suami musti mengikuti konseling "anger management" dan bagaimana berkomunikasi yang baik.
seingat saya, di saluran tv lain, masalah keretakan rumah tangga juga dijual dalam acara yang dipandu oleh Anjasmara (suami Dian Nitami) dan sempat diprotes karena menampilkan tayangan caci maki kasar pihak yang berseteru. bedanya, pada tayangan yang dipandu Helmy, kata-kata kasar direm (diedit?) sehingga tidak sampai terdengar.
cukup unik juga menimbang kabar tetangga sebelah mengatakan, Helmy Yahya juga saat ini sedang berseteru dengan istrinya yang kedapatan berdua dengan pria lain. setelah pertama kali gagal maju dalam sidang perceraian, kali ini mereka berdua bersama-sama mengajukan tuntutan cerai.
bagaimana bila Helmy dan istri sekali-kali menjadi peserta dalam acara "masihkah kau mencintaiku"? tentu akan seru dan dinanti penonton.
pukul 00.30 wita acara ini selesai, televisi langsung kumatikan dan beranjak untuk tidur.
bagaimana dengan final piala champion?
"cintaku di Barcelona... hasta la vista mi amor...", Fariz RM bernyanyi dalam setengah tidurku dan telah kutaruh sebagai tag Facebook sebelumnya.
Wednesday, May 27, 2009
napak tilas 3
sekelumit mantra membeku di udara malam. "say anything..." bisikku.
kata-kata meluruh
coba kususun lagi perca demi perca yang terlepas dari rangkaian gerbong yang membawa bayang-bayang pergi dari stasiun tugu
penjaja dan pejalan berlalu lalang
jam 8:50:00 PM 0 komentar
napak tilas 2
kuukur jalan dengan lambaian helai-helai daun kelapa yang dihembus angin seperti ketika rambutmu dibelainya di antara petak sawah dan pemakaman yang kita lewati di kilometer terjauh
kubelok di tikungan senyummu segaris sungai jernih dengan ikan-ikan kecil mengalir ke huma yang nyaris kering meranggas dilanda kemarau ganas
kuhendak berhenti ketika dikau membawakan nyiru setampah bunga yang kauhamburkan di sepanjang jalan tadi
jam 8:06:00 PM 0 komentar
napak tilas 1
kucintai dikau seperti malam menunggu fajar sambil menyenandungkan lagu-lagu tanpa syair sebut saja nyanyian jangkrik atau bunyi-bunyian malam dan deram ombak bersahutan di pantaimu
dingin malam menusuk amat dalam hingga terlelah aku di rembang fajar kesunyataan merabunkan mata "nirwanakah ini?" tanyaku pada surya gilang nan cemerlang menguntai pendar cahayamu
dan
dikau
dekap
daku
jam 8:04:00 PM 0 komentar
Friday, May 15, 2009
Angels and Demons movie: wisata di Roma dalam 2 jam
novel Dan Brown yang ditulis sebelum "The da Vinci Code" (TdVC) berjudul "Angels and Demons" (AD) diangkat ke layar lebar. tokoh superhero masih Robert Langdon, ahli simbologi dari Universitas Harvard (jangan coba mencari jurusan simbologi di Harvard, karena memang cuma ada di novel Dan Brown). film ini ditampilkan seolah-olah merupakan sekuel (kelanjutan) TdVC.
jam 8:53:00 PM 1 komentar
Label: movie review
Thursday, May 07, 2009
parodi swine flu atawa flu A atawa H1N1
virus flu merebak di Mexico. ratusan korban berjatuhan. pasar, gereja, dan tempat keramaian ditutup. masyarakat dianjurkan tinggal di dalam rumah. ini bukanlah sinopsis film, melainkan kisah nyata. virus ini telah menjangkiti dunia berkat kemudahan mobilitas penduduk dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menaruh kesiagaan pada level kelima. artinya, semua negara tanpa terkecuali dapat menjadi lokasi pandemi.