Monday, April 07, 2008

Nice people i've met on pilgrimage


Min dan Francois. kami bertemu di stasiun Macon. Min, gadis Korea yang sedang studi di Bristol. Francois, seorang bapak tua yang bekerja sebagai sopir di Cluny. pada masa mudanya ia pernah mengelilingi Asia Tenggara. jadilah, saat menunggu bus ke Taize tak membosankan bersama obrolan mereka.


kelompok pemuda Jerman. mereka memainkan mangkuk plastik, biskuit, serta segala benda yang dapat dipindahkan bersama irama lagu... makin lama makin cepat. saya ikut serta dalam permainan. dan tentu saja, selesai permainan, biskuitnya remuk dalam bungkusannya.


Claire dan Olga. Dua volunteer untuk kelompok peserta usia 30 tahun ke atas (tanpa mengatakan kelompok tua, hehehe...). Claire dari Belgia, Olga dari Rusia. mereka selalu sigap membantu siapa saja.


Claire.


Our Group. Inilah kelompok para tua-tua (di atas 30 tahun), dalam konferensi harian mendalami teks KS.


Alfredas dan Lorenz. Dalam kelompok berbahasa Inggris, bergabung dengan beberapa teman yang bisa berbahasa Inggris. di antaranya Alfredas dari Lithuania, Lorenz dari Jerman. Alfredas berperan sebaga penerjemah bagi teman-temannya berbahasa Rusia. Lorenz sempat mengajak jalan-jalan mengunjungi Cluny.


Emil Kanov. Emil dari Bulgaria, seorang penyanyi opera. siang hari di tengah lapangan luas, dia menyanyikan Requiem (Verdi) dengan penuh ekspresi. saya beruntung hadir di sana dan luar biasa suaranya...


Spanish group. beberapa teman dari Spanyol sempat ngobrol tentang jalan ke Santiago Compostella. saya amat tertarik dan mudah-mudahan suatu saat bisa menempuh jalan ke sana.


Darth Vader :). dari pakaiannya, saya menyebutnya Darth Vader. beliau tertawa saja dan selalu begitu. keramahan khas Australia. G'day... unik mendengarnya dengan aksen khas Aussie.


Youth Group. saat-saat terakhir saya bergabung dengan kelompok sharing usia 25-35 tahun. jadi terasa lebih muda kembali... seru banget diskusinya, soal kemiskinan! PBB kalah deh.


Ania. gadis Irlandia, dari penampilannya yang mengkilap, tak menyangka dia lulusan sekolah teologi. namun sempat kubaca garis tangannya... dan dia terkejut dan penasaran soal jodohnya. katanya sih terakhir si Italia telah didepaknya pergi.


Free Hugs. dua gadis ini berkeliling menawarkan pelukan gratis... sungguhan. banyak yang senyum-senyum, namun banyak juga yang membiarkan diri dipeluk. bagaimana bila macam ini dibuat di Indonesia? hmmmh...


Hector. anak ini menemaniku dalam perjalanan ke Lyon sampai ke Roma, karena dia tinggal di Roma dan sedang kuliah S2 Radiologi. Pierluigi dan Cristina mengantar kami sampai ke Lyon dengan mobil.


Pierluigi dan Cristina. pasangan dari Pescara, Italia ini telah kenal Taize sejak masih kuliah, tahun 1990-an hinga kini. mereka mengemudi mobil datang ke Taize. boleh dibilang sepanjang pekan suci di Taize, mereka teman ngobrol paling asyik... apalagi saat menyanyikan lagu: Voglio una vita spericolata... Olala!

No comments: