Saturday, March 08, 2008

maafkan bila ku tak sempurna

kamis pagi itu akhirnya kuberanikan diri membaca e-mail yang sejak kemarin kuterima. kutahu isinya pasti kalimat kurang sedap, karena siang sebelumnya kuterima sms bernada demikian. jadi e-mail tsb sempat kupindahkan ke folder lain supaya tidak mengganggu perhatian saat melihat inbox.

dan terjadilah, awal hari kamis yang buruk. kepikiran seharian, juga saat sedang mengajar di kelas V SD. ada anak yang bandel sekali, suka menyela bila saya sedang menerangkan sehingga perhatian teralih. cara terakhir yang kutempuh adalah menyuruh anak tersebut keluar dari ruang kelas... setelah dia keluar, justru buyar semua perhatianku. buku-buku kukemas ke dalam tas, lalu pergi meninggalkan kelas meskipun jam mengajar belum selesai.

saya masuk ke ruangan guru. berusaha tidak menyapa guru walikelas V, kuatir dia akan bertanya mengapa lekas selesai. ujung-ujungnya, anak tersebut bisa-bisa akan dihukum lebih keras bila ketahuan walikelas. jadi saya diam-diam ke balkon, duduk dan membaca surat kabar. menunggu jam pelajaran berikut.

beberapa anak kelas V datang menghampiri saya di balkon. termasuk anak bandel tersebut. mereka menyampaikan permintaan maaf. namun anak bandel tersebut pandangan matanya selalu di arahkan ke tempat lain. ia tidak mau memandang lurus.

kujawab, "ya sudah, kalian kembali ke kelas saja..."

teman-temannya menyahut: "minta maaf pada pak guru".

"maaf, pak..."

"sudah...", jawabku masih mangkel.

lalu seorang anak mulai bernyanyi: "maafkan bila ku tak sempurna..."

aku tak dapat menahan tawa mendengar lagu "ayat-ayat cinta" dinyanyikan bocah itu.

ya, memang tak ada yang sempurna... aneh saja bahwa saat bersamaan saya menerima sms dari sahabat jauh yang mengingatkan untuk selalu untuk tertawa. katanya begini melalui sms: "ketawa beberapa menit dapat menstimulasi tubuh ibarat berolahraga selama satu jam. jadi jangan lupa ketawa... hahaha"

iya iya, resep klasik yang hampir kulupakan hari itu.

No comments: