"sudahkah kau temukan jalan ke hatiku?" tanyamu berkali-kali dalam risauku mengayunkan langkah dan menentukan ke kiri, maju, kanan, mundur atau sebaiknya berhenti saja?
burung-burung punai menertawaiku dengan kicaunya terbang dari pohon ke pohon membawa tangkai bunga-bunga rumput yang mengingatkan pada mahkota kembang yang pernah kuuntai untukmu
aku berhenti di jalan yang telah kutempuh sekian jauh
aku terduduk di atas jalan berdebu lusuh
kupandangi bintang-bintang di langit, mereka berkata: "ikutlah ke mana hatimu pergi membawamu"
@toni, 200310
Saturday, March 20, 2010
jalan 3
jam 8:25:00 PM 0 komentar
Label: poem
Friday, March 19, 2010
jalan 2
lalu apa yang harus kubuat bila rinduku padamu sudah tak tertahankan lagi? aku kan berjalan dan terus berjalan dalam diam
dalam diam sunyi itu kutahu kaumendengarkan teriakanku yang paling kuat memanggil-manggil namamu dan menyebut-nyebut semua tentang dirimu dan diriku
sebelum selesai semua teriakanku, aku telah tiba di depan pintumu
@toni, 190310
jalan 1
sepatu butut yang pernah kupakai mengembara di hari-harimu kubawa serta di jalan patah hatiku untuk mengingatkanku pada hari-hari baik dan matahari yang suka menertawakan kebodohanmu serta semua haiku yang tersampir pada dedaunan di ranting-ranting di halaman rumahmu
warna merah jambu tak pernah kausukai jadi kupakai yang biru saja karena hatiku suka menjadi biru lebam mengingat jalan-jalan yang kita lewati dan yang tak pernah sempat kita singgahi karena impianmu jauh melampaui ujung peta dunia
sebuah jurnal gelak tawa dan kegilaan kita saat tersesat di hutan-hutan, sawah dan rimba kota akan menemani malam-malamku di bawah bintang-bintang karena dikau pernah bersabda: "semua tidak pernah benar-benar selesai untuk kita..."
@toni, 190310
Label: poem
Thursday, March 18, 2010
Monday, March 15, 2010
100km/jam
di atas dua roda
aku mengejarmu di perempatan
stasiun kereta melewati penjaja kelapa muda
pasar tumpah berjejer penjaja penganan
di atas empat roda
ditarik kuda berirama teratur
kucari dirimu di antara masa
yang tergesa-gesa kabur
kupacu sepedaku kencang
lewati kelokan jalan menikung
sungai, pepohonan, dan ladang
hingga pucuk-pucuk padi runduk menguning
di atas 100km/jam
aku melihat dirimu
berdiri di sana dalam diam
laksana dewi tersenyum tak jemu
@140310, toni
Label: poem
Sunday, March 14, 2010
sajak-sajak dari sebuah hutan
pilgrim
malam telah terbit
gelap membayang
bebunyian senyap bergegap
kemanakah dikau melangkah, peziarah?
kecipak aliran sungai
berbisik-bisik di sepanjang jalanmu
jalan yang menuntunmu
haruslah tetap kaupercayai
meski udara dingin berusaha menggigilkan
dan bintang-bintang berkedip membisu
dikau terus melangkah
melewati kecemasan dan risau hati
kemanakah dikau melangkah, peziarah?
bayang-bayang pepohonan dan rerumputan
menjadi taksu saat kau katakan:
"di sana rumahku menanti hangat"
@130310, toni
nyanyian pagi
kekasihku adalah nyanyian pagi
serunai dan gemerisik padi di ladang
dia datang menghampiri
dengan senyuman mengembang
udara pagi menguarkan wanginya
laksana ciuman kupu-kupu kepada kembang
kerlingan matanya menerbitkan sang surya
jejak-jejaknya tak pernah lekang
duhai kekasihku,
bila matahari telah pergi dari langitku
dingin malam membekukan letihku
kumohon dikau terus bernyanyi di hatiku
@130310, toni
bunga
kekasihku akan datang
memakai pita jingga
dan membawakan sejinjing
cinta yang kuminta
seperti penjaga merindukan fajar
aku bergegas menemuinya
kubawakan bunga-bunga nan mekar
namun dia bilang bukan itu dia minta
bunga-bunga itu dia buang
hanyut di sungai di belakang rumah
kekasihku bilang
bunga-bunga di hatiku sudah cukuplah
@130310, toni
walking home
there is always moment like this. we are missing the path. such as standing on the middle of nowhere. suddenly you can hear a small voice. the voice that urge you to follow your heart. and amazingly, you can find your way home...
no matter how hard it is.
no matter how far it is.
@130310, toni
jam 8:08:00 AM 0 komentar
Label: poems