sepatu butut yang pernah kupakai mengembara di hari-harimu kubawa serta di jalan patah hatiku untuk mengingatkanku pada hari-hari baik dan matahari yang suka menertawakan kebodohanmu serta semua haiku yang tersampir pada dedaunan di ranting-ranting di halaman rumahmu
warna merah jambu tak pernah kausukai jadi kupakai yang biru saja karena hatiku suka menjadi biru lebam mengingat jalan-jalan yang kita lewati dan yang tak pernah sempat kita singgahi karena impianmu jauh melampaui ujung peta dunia
sebuah jurnal gelak tawa dan kegilaan kita saat tersesat di hutan-hutan, sawah dan rimba kota akan menemani malam-malamku di bawah bintang-bintang karena dikau pernah bersabda: "semua tidak pernah benar-benar selesai untuk kita..."
@toni, 190310
Friday, March 19, 2010
jalan 1
jam 10:00:00 PM
Label: poem
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment