apatah jalan tanpa awal dan akhir sejak kuputuskan untuk mengikutimu selalu mengajakku terus mengenalinya dari rumput ilalang, bebatuan kerikil, aliran sungai, dan debu panas terik menyengat menjadikan aku teman yang menjejaki tubuhnya, kadang bersandar di pundaknya keletihan, atau tiba-tiba saja rasa ngantuk datang dan aku telah tertidur di atasnya?
jalanan telah mengenal jejakku dan tak pernah ia berdusta mengenai keindahan pagi yang diberikan selalu berbeda setiap hari
@toni, 300410
Friday, April 30, 2010
jalan 4
jam 10:12:00 PM
Label: poem
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment