bagaimana bila kehidupan berjalan mundur, sementara waktu berjalan maju? bagaimana cinta diselaraskan di antara keduanya? film The Curious Case of Benjamin Button (disingkat BB atawa Benjamin Button) mencoba menjawab pertanyaan tersebut. diangkat dari novel F. Scott Fitzgerald (1921), kehidupan Benjamin ditampilkan rada aneh. penonton akan berkerut kening melihat bayi yang lahir dengan wajah manusia berumur 80tahun! kemudian dia diasuh oleh Queenie, seorang ibu berkulit hitam. masa kecilnya dihabiskan dengan di panti jompo. namun takdirnya: dia semakin hari kelihatan muda! Benjamin menjalani hidup secara terbalik.
Brad Pitt berperan sebagai BB. ketika muda, dia bertampang tua. dandanannya tampak lazim. penata rias dan efek visual berhasil menampilkannya secara luar biasa justru ketika ia berusia tua, dan bertampang culun anak muda! wow, kulitnya kelihatan kencang mulus seperti remaja. film ini mengingatkan saya pada sebuah film bertema serupa yang pernah diperankan oleh aktor watak Robin Williams. juga film Forrest Gump. BB mengambil durasi hampir 3 jam! sepanjang film bertutur mengikuti alur hidupnya.
Cate Blanchett, berperan sebagai Daisy, kekasih BB. pesona Cate Blanchett di film ini justru mengingatkan saya pada peran peri menawan yang dimainkannya di film The Lord of The Rings. flash back kehidupan BB bertautan dan mengundang tawa. pengalaman Benjamin muda (dengan tampang tua) masuk ke rumah bordil sampai pengalaman tragis di Pearl Harbour.
alur kisah cintanya baru mengalir pada pertengahan film. dan pada akhir film penonton akan terkejut menemukan kenyataan hidupnya.
film BB yang memakai tag filosofis: "Life isn't measured in minutes, but in moments", memang berisi permenungan mendalam mengenai hidup dan waktu. lihatlah tutur yang bertaburan dengan kata-kata sarat makna:
BB: I was thinking how nothing lasts, and what a shame that is.
Daisy: Some things last.
BB: Your life is defined by its opportunities... even the ones you miss.
dan pada kalimat terakhirnya di film ini BB berkata seperti merenung:
Some people, were born to sit by a river.
Some get struck by lightning.
Some have an ear for music.
Some are artists.
Some swim.
Some know buttons.
Some know Shakespeare.
Some are mothers.
And some people, dance.
dan, seperti ada ruangan senyap yang disisakan pada bagian akhir film.
Saturday, February 21, 2009
Benjamin Button: permenungan hidup dan waktu
jam 8:19:00 PM
Label: movie review
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
toni, kamu gabung ke blog ruang-resensi mau gak? biar tambah rame :D kalo mau, aku daftarin. abis kamu lumayan sering nulis resensi pelem di blog kan?
iya iya, Jeng... karena blog itu buatan dirimu cs. biar ikutan rame. soalnya kalo nulis tentang film, sering saya cuma menyelam ke isinya. kebawa kebiasaan lama waktu mahasiswa: suka tidur di gedung bioskob. hahaha...
Post a Comment