aku terpesona
menyadari
kata-kata
yang kutulis
diterjemahkan
kata per kata
titik demi titik
koma demi koma
meluncas-luncas
dan
merencah
hingga
aku bertanya
: tahukah
ada sepotong jiwa
di balik setiap
huruf
yang menetes
di kertas
tempat
ia menorehkan
terjemahannya?
[bukan
huruf
mati
seperti
tertera
pada
lembaran
uang
: terjemahkan
saja
dan
terbitkan
sekalian]
Friday, January 11, 2008
menggadai kata
jam 12:12:00 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment