Thursday, February 28, 2008

never let go

Can you lay your life down, so a stranger can live?
Can you take what you need, but take less than you give?
Could you close every day, without the glory and fame?
Could you hold your head high, when no one knows your name?
That's how legends are made, at least that's what they say.

We say goodbye, but never let go.
We live, we die, cause you can't save every soul.
Gotta take every chance to, show that you're the kinda man who;
Will never look back, never look down,
and never let go.

Can you lose everything, you ever had planned?
Can you sit down again, and play another hand?
Could you risk everything, for the chance of being alone?
Under pressure find the grace, or would you come undone?
That's how legends are made, at least that's what they say?

We say goodbye, but never let go.
We live, we die, cause you can't save every soul.
Gotta take every chance to, show that you're the kinda man who;
Will never look back, never look down,
and never let go.

Never let go, Never let go, Never let go

~ bryan adams

Thursday, February 21, 2008

butterfly

Tu me dis loin des yeux loin du coeur
Tu me dis qu'on oublie le meilleur
Malgre les horizons je sais qu'elle m'aime encore
Cette fille que j'avais surnommee.

Butterfly
my butterfly dans un mois je reviendrai
Butterfly
my butterfly pres de toi je resterai.

L'ocean c'est petit tout petit
Pour de coeur ou l'amour a grandi
Malgre ce que tu dis tu vois qu'elle m'aine encore
Cette fille que j'avais enlassee.

Butterfly ...

Notre amour est si grand oui si grand
Que le ciel etiendrait tout de temps
Malgre ce que tu dis je sais qu'elle m'aime encore
Cette fille que j'avais embrassee.

~ danyel gerard

mengurangi jumlah abjad dalam bahasa Indonesia

Abjad yang digunakan di dalam bahasa Indonesia berjumlah 26. Ke-26 abjad tersebut rasanya masih terlalu banyak, dan lagipula ada beberapa abjad yang jarang sekali digunakan.

Oleh karena itu mari kita sederhanakan abjad-abjad tersebut dan menyesuaikan dengan kata-kata yang kita gunakan.

Pertama-tama, huruf X, kita ganti dengan gabungan huruf K dan S.
Kebetulan hampir tidak ada kata dalam bahasa Indonesia asli yang menggunakan huruf ini, kebanyakan merupakan kata serapan dari bahasa asing. Misalnya taxi menjadi taksi, maximal menjadi maksimal, dst.

Selanjutnya, huruf Q kita ganti dengan KW. Serupa dengan X, kata2 yang mengunakan huruf ini juga sangat sedikit sekali.

Berikutnya, huruf Z. Huruf Z kita ganti menjadi C. Tidak ada alasan kuat tentang hal ini.

Huruf Y diganti dengan I. Hal ini dilakukan sebab bunii huruf tersebut mirip dengan I.

Kemudian huruf F dan V keduania diganti menjadi P. Pada lepel ini masih belum terjadi perubahan iang signipikan.

Hurup W kemudian diganti menjadi hurup U. Berarti sampai saat ini kita sudah mengeliminasi 7 hurup.

Hurup iang bisa kita eliminasi lagi adalah R, mengingat baniak orang iang kesulitan meniebutkan hurup tersebut. R kita ganti dengan L.

Selanjutnia, gabungan hulup KH diganti menjadi H.

Iang paling belpengaluh adalah hulup S iang diganti menjadi C.

Hulup G juga diganti menjadi K.

Dan hulup J juga diganti menjadi C.

Caia laca cudah cukup untuk hulup-hulup konconannia. Cekalank kita kanti hulup pokalnia.

Cuma ada lima hulup pokal, A, I , U, E, O.

Kita akan eliminaci dua hulup pokal.
Hulup I mencadi dua hulup E iaitu EE. Cementala hulup U mencadee dua hulup O iaitoo OO.

Cadi, campe cekalank, keeta belhaceel menkoolangee hooloop-hooloop keeta. Kalaoo keeta tooleeckan lagee, hooloop-hooloop eeang telceeca adalah:

A, B, C, D, E, H, K, L, M, N, O, P, T.

Haneea ada 12 belac hooloop!! Looal beeaca bookan?? Padahal cebeloomneea keeta pooneea 26 hooloop.

Eenee adalah penemooan eeang cankat penteenk dan cikneepeekan!!

Co, ceelahkan keeleemkan tooleecan anda denkan menkkoonakan dooa belac hooloop telceboot.

Thursday, February 14, 2008

twilite love


my drawing, Valentine's day gift for you all the lover...
my love in twilite. (28iv1993)

Wednesday, February 13, 2008

Tuesday, February 12, 2008

Monday, February 11, 2008

Sunday, February 10, 2008

Friday, February 08, 2008

sam pek eng tay


my drawing, inspired by "sam pek eng tay" movie (15XII1994).

Thursday, February 07, 2008

bakso ikan singapore dan quiche


yesterday once more... di hari libur Imlek tadi mampir ke mal Panakukang berbelanja. di samping supermarket Diamond terdapat kios Bakso Ikan Singapore. sudah lama saya ingin mencoba bakso ikannya yang katanya sedap itu. dan memang maknyus, kuahnya sangat terasa aroma ikan. semangkok bakso ikan dengan bihun bertaburan bawang goreng dan daun bawang. disertai sambal kecap asin dan irisan lombok. waduuhh, sampai keringatan deh, padahal ruangan ber-AC...

teringat sewaktu di KL bersama bokap tempo hari sempat menikmati bakso ikan di Jalan Tengkat Tongshin. harganya RM6 (sekitar Rp15ribu) semangkok. sedangkan yang di sini harganya Rp12ribu semangkok. rasanya kok lebih sedap yang dijual di sini yaa...

trus, ke Carrefour. beli buah dan roti. di gerai roti saya ditawarkan Quiche, harga promo Rp10.000,- isinya daging asap dan bawang bombay. ketika pernah terdampar di Paris, di samping hotel kami dekat Gare de L'est ada penjual Quiche. harganya 2 euro. isinya ada beberapa pilihan, kami memilih yang "Jambon", artinya daging babi.

menikmati makanan tersebut, bukan cuma soal rasa. tapi ada kenangan yang ikut dikunyah bersamanya... sedap sekali.
gong xi fat cai!

Tuesday, February 05, 2008

Layakkah Tempo mendudukkan Soeharto di kursi Yesus?


Selasa sore (5/2) mendapat kabar dari seorang rekan mengenai cover majalah Tempo terbaru yang diprotes kelompok Katolik. langsung saya menghidupkan laptop mencari kabar di internet, dan beruntunglah teknologi memungkinkan info ini diperoleh dengan lekas. ya, lukisan serupa The Last Supper Leonardo da Vinci ditaruh di gambar cover Tempo, namun posisi Yesus digantikan oleh Suharto dengan rambut putih dan pakaian putih. para rasul digantikan para putera-puteri mahkota Cendana.

luar bisa! pikirku. bisa-bisanya majalah sekelas Tempo perlu mengambil karya seni da Vinci untuk menjadi inspirasi eksplisit cover Edisi Khusus Soeharto. karya seni yang dialihrupa juga tidak main-main, sarat dengan nuansa keagamaan sehingga bisa terpeleset karena multitafsir.

untuk mengetahui bagaimana persisnya majalah Tempo yang menghebohkan itu, meskipun cuaca buruk di luar dan hari sudah malam, kupacu kendaraan ke kios majalah. dengan membayar Rp 25.000,- majalah Tempo Edisi. 50/XXXVI/04-10 Februari 2008 kubawa pulang.

sesampai di rumah, kubolak-balik sekilas isinya. pada halaman 4 terdapat komik berjudul "Tujuh Tahun Jantung Berdebar" mengisahkan bagaimana edisi khusus ini dipersiapkan sejak tahun 2001! bila demikian bisakah disimpulkan bahwa gambar cover kontroversi tersebut juga sudah lama dipersiapkan? mengapa redaktur Tempo tidak mempertimbangkan aspek sensivitas keagamaan masyarakat?

sayang sekali bila sajian Edisi Khusus Soeharto yang bernas, kritis dan berani, kehilangan pijakan akibat pesona cover yang diributkan.
misalnya, penuturan Korban Penculikan era Soeharto pada artikel: "Di Kuil Penyiksaan Orde Baru":
Ada perintah pada masa Orde Baru, untuk menculik sejumlah aktivis mahasiswa. Empat orang dari mereka yang diculik belum kembali sampai hari ini. Wartawan Tempo Nezar Patria, pada 1997 adalah aktivis Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi yang menjadi satu dari korban penculikan yang selamat. Berikut adalah pengalamannya:
PERISTIWA itu terjadi sepuluh tahun lalu, tapi semuanya masih tetap basah dalam ingatan. Kami berempat: Aan Rusdianto, Mugiyanto, Petrus Bima Anugerah, dan saya adalah anggota Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID). Baru sepuluh hari kami bertempat tinggal di rumah susun Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur itu. Tak seorang tetangga pun tahu bahwa kami anggota gerakan antikediktatoran.


di paragraf terakhir:
Pada 1999, majalah ini mewawancarai Sumitro Djojohadikusumo, ekonom dan ayah kandung Prabowo. Dia mengatakan penculikan dilakukan Prabowo atas perintah para atasannya. Siapa? ”Ada tiga: Hartono, Feisal Tanjung, dan Pak Harto,” ujar Sumitro. Lalu kini apakah kami, rakyat Indonesia, harus memaafkan Soeharto?
Doa saya untuk kawan-kawan yang belum (atau tidak) kembali.

Sunday, February 03, 2008

Tentang Aku, Kau, dan Dia


ini dia lagu fenomenal... mengapa? banyak dicaci maki oleh mereka yang menyebut diri penikmat musik sejati karena begitu sederhananya lagu ini serta penampilan (casing) penyanyinya yang menyebut diri Kangen Band.
tapi kok lagunya ngangeni banget yaa...

Kangen Band - Tentang Aku, Kau, dan Dia (Usai Sudah)
selayaknya engkau tahu
betapa kumencintaimu
kautenangkanku dari mimpi burukku

selayaknya kau mengerti
betapa engkau kukagumi
kautelah tinggal di dalam palung hati

betapa hancur hatiku
melihat engkau bersamanya
namun kumencoba tuk tegar menghadapinya

jangan kau menangis lagi
tak sanggup aku melihatnya
sekarang kau pilih diriku atau dirinya

reff:
kautuliskan cerita tentang engkau dan dia
yang membuat hatiku semakin terluka
sudah usai sudah cerita engkau dan aku
kuanggap sebagai bingkisan kalbu

kutulis cerita tentang aku dan dia
sehingga membuatmu terluka
sudah usai sudah, jangan menangis lagi
kurasa sampailah di sini

avec simplicite!

pada bayang-bayang matahari musim dingin
engkau berkata
sungai Seine ini punya sambungan
Chao Praya sampai sungai di Rishikesh
cerita cinta sedih yang terkubur
yang mendinginkan airnya
itulah sebab mengapa angsa-angsa
hanya datang pada musim panas
lalu terbang ke utara dan
angin musim dingin tak juga mampu
menghentikan alirannya
perca-perca salju yang membuncah
menikam berkali-kali urat nadinya
berderai tawamu tersimpan
pada ingatan seekor pipit
di tepi aliran sungai itu
pernah kautumpahkan
secangkir cokelat panas
ketika lonceng Notre Dame
berdentang-dentang
sambil tertawa-tawa kaulempar
buket krisan, mawar, dafodil
kelopak-kelopaknya
luruh lembar demi lembar di Seine
kutemukan di Chao Praya
di antara para Budha
yang membasuh kaki;
dan membeku di Rishikesh
waktu pendeta membunyikan denting lonceng
membacakan mantra
asap dupa menguar
larungan sekeranjang persembahan
Batara Kala
dewi Kali
dan Radha
menjadi cemburu
saat kelopak itu kutemukan
di tepi samudera tak bernama
dirimu di Seine
diriku di dasarnya
memandangmu