Wednesday, August 30, 2006

sapi gila



joke ini saya temukan di majalah di executive lounge bandara Makassar pekan lalu. pagi itu aku jadi ketawa terbahak-bahak sewaktu membacanya. begini kisahnya:

ada seorang perempuan penyuluh pertanian datang ke sebuah peternakan yang terkena wabah penyakit sapi gila. setelah berkeliling mengamati kondisi peternakan, dia mulai mewawancarai pemilik peternakan.

ibu penyuluh: saya heran, peternakan Bapak kelihatan bersih terawat dan sapi-sapinya rajin dikasih makan tiap hari. kok bisa kena penyakit sapi gila ya... sapi-sapi Bapak juga tampaknya sudah lama divaksin. ngomong-ngomong, berapa kali mereka diperah dalam sehari?

bapak peternak: nah itu dia, Bu... saya tidak habis pikir soal ini. tapi coba Ibu pikir-pikir yaa... seandainya susu Ibu setiap hari diperah sehari dua kali trus tidak juga mau dinikahi, apa ibu tidak ikut jadi GILA? cobaaa....

ibu penyuluh: haahh...

hahaha... have a funny day!

Monday, August 28, 2006

what hath night to do with sleep?



kalimat John Milton di atas cukup dalam. adakah malam yang pernah tertidur? dan apa yang dilakukan malam dengan tidur? bila malam tidak terjaga, masihkah ia malam? malam selalu berjaga meskipun alam tertidur lelap.

aku suka memandangi langit malam. memperhatikan bintang-bintang di langit, saat semua lampu telah dipadamkan. merasakan kekecilan diriku di tengah semesta luas. wuiihhh... kapan ya, manusia bisa sampai di bintang sana? dalam hitungan tahun cahaya? dalam hitungan putaran bumi saja, umur manusia begitu pendek. apalagi mau berlomba adu napas dengan kecepatan cahaya.

dan saat malam begini, kutahu di belahan bumi sana ada yang sedang menikmati fajar. biasanya dia menelponku. menanyakan bagaimana kabar hari ini. dan aku menanyakan apa rencananya untuk hari ini. lalu kami mengobrol, sepertinya malam tiada. pagi tiada. dan kami telah berada di suatu ruang hampa waktu.

aih.. aihh... aku suka peristiwa supranatural ini. hehehe... [sori, ada teman yang katanya gak suka kalo ketawa hehehe, mustinya hahaha... katanya itu tanda ketawa lepas. yo wisss...]. kami berlari melintasi sekat-sekat ruang-waktu.

dan kejadian ini, secara ajaib, membangunkan jam tubuhku yang selama ini kusangka baterenya sudah usang. pagi hari aku sudah terjaga tanpa perlu weker. meskipun istirahat semalam cuma beberapa jam. aku juga bertanya-tanya, apa yang terjadi pada diriku? inikah energi alam yang terjaga oleh sentuhannya?

malam, malam, malam... aku ingin terjaga bersamamu.

Sunday, August 27, 2006

travel

For my part, I travel not to go anywhere, but to go. I travel for travel's sake. The great affair is to move. ~ Robert Louis Stevenson, 1850–1894

Saturday, August 26, 2006

sajak perjalanan 2



remember you this way
aku ingin mengingatmu
sambil tersenyum
saat duduk di anjung perlepasan*
mengenang hari-hari kita
sebelum pesawatmu lepas dari landasan

aku ingin mengingatmu
dan yakin bahwa aku akan baik-baik saja
meskipun rasa kehilangan itu
menekan dada
matahari pagi toh membuat
kabut yang menyelimuti bandara ini makin tipis

aku ingin mengingatmu, kekasih
dalam cinta dan harapan
yang selalu berpendar di hatiku
hingga saatnya kita bersua lagi
di suatu masa dan tempat

kuberkati dikau dengan berkah dan cinta Tuhan.

anjungan klia, 24/8
* anjung perlepasan: departure area


fly away
terbiasa aku melihat pesawat-pesawat
mengudara sepanjang hari ini
namun sejak engkau mengudara pagi tadi
ada rasa yang tak dapat kujelaskan
setiap kali kulihat pesawat mengangkasa

mungkinkah engkau ada di sana?
tanyaku pada langit

dan selalu ada saja pesawat yang
terbang kemudian

kujadi teringat kalimatmu:
"terbanglah tinggi seperti elang, Ton"
soaring high

aku akan terbang sekarang, kekasihku.
kata iklan itu: sekarang semua orang bisa terbang*
namun aku tahu, aku dapat terbang karena kamu

LCCT, 24/8
* now everyone can fly. airasia

sajak perjalanan 1



pengakuan
aku mencintaimu, kekasih
senyampang cintamu membuatku
menjadi manusia utuh
dengan tawa dan air mata
yang sekali ini berderai
dengan api
yang membangunkan jiwaku
dengan nyanyian
yang meneduhkan gelombang

aku mencintaimu, kekasih
sebagaimana adanya diriku

antara mks-sby, 22/8

cincin
cincin yang melingkar di jariku
adalah pemberian darimu
pertama kali kita berpisah
namun entah mengapa
13 tahun ini
tak mau ia pergi jua
hingga engkau datang kembali

kutunjukkan cincin ini
dan bertanya,
"mengapa ia tak mau pergi"
dan engkau menjawab:
"memang cincin ini untukmu"

di atas awan-awan, 22/8

absurd
seandainya orang mengatakan
cinta kita absurd, aneh dan
tak sepantasnya
akan kutunjukkan kepadanya
sajak-sajak ini dan bertanya:
"kau temukan absurditas, keanehan
dan ketidakpantasankah di dalamnya?"


hampir mendarat di Sby, 22/8

surat untukmu
kekasih,
tiada yang abadi selain keterpisahan
dan keterasingan kita. justru
cinta makin bertumbuh bernas
di atas lahan ini.
dirimu dan diriku adalah dua
keping dari satu gambar,
syair dari sebuah lagu,
dan janji yang masih menanti
seperti ombak yang terus berlarian
di pantaimu

hampir Sby, 22/8

waktu

waktu menetes akhirnya
bersama detik yang meleleh
membasahi kelopak-kelopak mawar
yang kuhamburkan di jalan
tempat engkau akan lewat

di atas langit mks, 22/8

pintu kecemasan

siapakah yang ingin berlari
melewati pintu kecemasan*
saat kebahagiaan datang menyergap?
pasangkan tali keledar**
semasa cinta duduk di sampingmu
pesawat kita menukik ke surga

Airasia, 22-8-06

* pintu kecemasan: emergency door
** tali keledar: safety belt

Monday, August 21, 2006

bulu babi kenangan

eits, jangan salah... ini bukan babi mahluk berkaki empat itu. ini cuman bulunya yang hidup di dasar laut. nama kerennya: Edible sea urchin. tapi sakitnya itu ampun-ampunan deh...

based on true story. cieee... hehehe. pengalaman pertama daku nginjek bulu babi waktu ke Pulau Kayangan pekan lalu liburan dengan teman-teman. pulau ini tidaklah jauh dari kota Makassar. gak sampai 30 menit naik perahu boat. lautnya tenang. kami duduk di anjungan. kaki diselonjorkan ke laut, wuiih... asik rasanya kaki bertemu ombak.

kebetulan pulaunya sepi. tidak sampai 10 pengunjung yang datang. kami mencari tempat yang teduh untuk menaruh barang bawaan. lalu menggosok sun block di badan, maklum sudah pukul 11 matahari bersinar dengan teriknya. bisa gosong dan perihnya minta ampun kalo tidak pakai tabir surya.

saya dan dia ke pantai. awalnya ketakutan, tidak mau berenang karena takut menginjak karang. serombongan ikan-ikan kecil kadang-kadang suka lewat. dia menyebutnya: "a school of fish" katanya itu berarti serombongan ikan seperti sedang ke sekolah. whatever-lah.

di bawah anjungan, tempatnya lebih seru. karena banyak koral dan kerang yang nempel pada tiang-tiangnya. kepiting aneka warna suka muncul, nengok sebentar, lalu ngacir. dia paling ketakutan melihat tampang kepiting.

aku menggendongnya di pundak. dan rambutku abis ditariknya kalo ketakutan kalo bertemu dengan kepiting... abis deh.

nah, kami mengelilingi pulau. dia tetap di pundakku.
saat bertemu ganggang laut, dia senang sekali. dia tidak mau mencabut tanaman yang tumbuh di batu karang. "they have the right to live", katanya sambil berusaha mengumpulkan ganggang laut yang mengapung bebas.

saat kami tiba di lautan dangkal, dia melempar-lemparkan pasir ke arahku. jadilah, kami bermain perang-perangan pasir di pantai. peraturannya, melempar harus dengan cara membelakangi. supaya pasir gak kena di mata. asik juga. suka meleset sasaran sih...

nah saat kami sudah mengelilingi pulau satu putaran, dia berbaring di atas pasir. sekarang permainan upacara penguburan dengan pasir pantai. seluruh badannya kukuburkan dalam pasir laut. saat saya hendak berlari mengambil kamera, yaahh... dia sudah bangkit berdiri dari gundukan pasir. padahal, tampangnya lucu banget sewaktu terkubur pasir.

lalu kami kembali berenang di laut.
dia di pundakku kembali. saat mencoba ke arah laut dalam itu, tiba-tiba kakiku menginjak sesuatu yang rasanya perih sekali. kontan aku menjerit. teman-teman langsung datang dan memandangi daku yang terduduk di pantai dengan telapak kaki terluka akibat bulu babi.

sial nih... pikirku. soalnya sewaktu masih kecil, aku suka tertawa kalo melihat orang lain nginjak bulu babi. sambil berharap, daku tak pernah mengalami hal seperti itu. eeehh, kejadian hari ini aku nginjak bulu babi.

dengan langkah timpang mirip si pitung, aku mendekati tukang perahu. meminta resep penangkal efek bulu babi yang bersarang di kakiku. tukang perahu cuma tertawa dan bilang, kakinya dipukul-pukul saja biar bulu babi tersebut hancur sendiri. saran itu kulakukan.

lalu kami bergegas menuju ke perahu untuk pulang. pukul 2 siang kami kembali ke dermaga. aku berjalan dengan langkah timpang. aku ingat, ada yang bilang kalo keinjek bulu babi, musti disiram dengan pipis alias dikencingi. bagaimana caranya? lah, teman-teman yang ada perempuan semua. mana rela mereka pipis di kakiku? hahaha...

tiba di penginapan, aku ke kamarku untuk segera mandi dan menggosokkan obat di telapak kaki.

sorenya, teman-teman melakukan upacara pembedahan kaki.
waaakks, potongan-potongan bulu babi coba dikeluarkan pakai pisau dan peniti. hehehe... eksperimen nih. tapi karena banyak duri yang sudah pada hancur, jadi ribet ngeluarinnya.

yah, setidaknya keesokan pagi daku sudah bisa berjalan cukup normal. sampai sekarang sih, bulu babi itu masih terasa di telapak kakiku.

mangkanya, kalo sekarang aku jadi rada gila, kali itu efek racun bulu babi kenangan itu yaa...

Saturday, August 19, 2006

Kemerdekaan



[tribute to all the unnamed heroes of Indonesia. happy 61st independence anniversary, my Indonesia]

Kemerdekaan
Wiji Thukul*

kemerdekaan
mengajarkan aku berbahasa
membangun kata-kata
dan mengucapkan kepentingan

kemerdekaan
mengajar aku menuntut
dan menulis surat selebaran
kemerdekaanlah
yang membongkar kuburan ketakutan
dan menunjukkan jalan

kemerdekaan
adalah gerakan
yang tak terpatahkan
kemerdekaan
selalu di garis depan


Solo, 27-12-1988

* Wiji Thukul seorang penyair sekaligus seorang aktivis Buruh juga anggota PRD, yang sampai kini Hilang sejak 1998

reuni



peristiwa reuni itu terjadi bersamaan. aku dan sahabatku setelah 10 tahun. dan ayah sahabatku dengan sohib seangkatannya tugas militer sekitar 40 tahun lalu!

reuni. perjumpaan kembali.
terjadinya bersamaan. apa yang dapat dikatakan tentang hal ini?

sahabatku datang ke kotaku bersama kerabatnya.
oleh Bapak (sebutan untuk ayahnya), dia diminta untuk mencari kontak Pak Soebeki, sohib lamanya yang bermukim di Makassar. mereka dulu berdinas di sini sekitar tahun 1950-an. waduh, aku sendiri belum lahir hari gitu yaa...

kami berkeliling kota mencari alamat Pak Beki.
untunglah, ketemu. kami disambut dengan keharuan. Bapak dan Ibu Beki tak henti-hentinya menangis. "rasanya terharu, ada teman lama yang masih ingat pada saya", kata pak Beki. lalu peristiwa masa lalu dikisahkan, bagaimana mereka berdinas di kesatuan yang sama dengan suka dukanya.

Pak Beki memuji keuletan dan kedisiplinan Pak Moegijo, ayah sahabatku. "bukan karena anaknya ada di sini saya katakan demikian, tapi karena memang dia itu begitu", tutur Pak Beki. dari percakapan siang itu, di antara teman-teman seangkatannya hanya mereka yang masih hidup. banyak yang sudah gugur, menghadap Sang Komandan Tertinggi. "dulu itu jadi tentara benar-benar lebih banyak dukanya, beda dengan sekarang, jabatan dan fasilitas tentara lebih enak. makanya saya tidak mau anak saya jadi tentara".

ya memang, dari 12 anak Pak Beki, tak satu pun yang jadi tentara. demikian juga dari ke-9 anak Pak Moegijo, tak ada yang jadi tentara. keduanya punya kesamaan, keluarga besar, mereka hidup sederhana. sangat bersahaja. namun bahagia.

"apa gunanya punya uang banyak, tapi stres, lalu bunuh diri... dibandingkan kami ini, harta kami ya itu: anak-anak dan cucu-cucu kami. mereka setiap minggu ngumpul di sini". sahabatku mengamininya. "harta yang paling berharga dan tak dapat dimakan ngengat adalah keluarga".

aku juga mengamininya.
karena kejadian hari itu begitu berkesan di hati.
reuni para sahabat.

dan bukankah sahabat lama itu ibarat anggur tua?
makin lama, semakin manis dan berharga.

Thursday, August 17, 2006

felicity

It seldom happens that any felicity comes so pure as not to be tempered and allayed by some mixture of sorrow. ~ Miguel de Cervantes

Tuesday, August 08, 2006

mahluk monogam



saya lupa persisnya film roman mana yang pernah kutonton, dikatakan di sana bahwa di antara jenis hewan; kuda, lumba-lumba [dolphin] termasuk jenis yang setia pada pasangannya hingga mati.

mereka hidup monogam.

till death do us part.
ternyata bukan cuma manusia saja yang bisa monogam.

Friday, August 04, 2006

pelupa bernama toni

hari ini ada kejadian ajaib. aku lupa naruh di mana kunci pagar. serenteng kunci yang biasa kukantongi. kendaraan sudah kutaruh di teras, namun kunci itu ada di mana ya? masuk ke dalam rumah, semuanya kuperiksa. meja di ruang tamu, gantungan kunci, kulkas [?] dan lemari...

ke mana kunci itu ya?

waduh, gak bisa pergi kerja dong hari ini.

soalnya kunci kantor ada bersama rentengan kunci pagar.

putus asa, aku terduduk di teras.

olala... pintu pagar kok sudah terbuka?
dan, kunci pagar itu berjuntai dengan santainya pada gembok pintu pagar.

ya ampuuuun. kok aku jadi pelupa sih?
[menurut bahasa ilmiah telah terjadi degenerasi pada sel-sel kelabu di kepalaku? whooaaa...]. semoga aku belum lupa pada hal-hal lain!